Kamis, 20 Oktober 2022
J A N G A N !
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 441: 1-2 KU INGIN MENYERAHKAN
Ku ingin menyerahkan seluruh hidupku,
sekalipun tak layak, kepada Tuhanku.
Kubunuh keinginan dan hasrat hatiku,
supaya hanya Tuhan mengisi hidupku.
Di waktu kesusahan tak usah ku gentar;
dib’ri-Nya perlindungan, hatiku pun segar.
Darah-Nya dicurahkan, nyawa-Nya pun dib’ri,
teruraslah jiwaku, hidupku berseri.
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB – Yeremia 9: 1-16
RENUNGAN
Ada 1633 kata ‘jangan’ dalam Alkitab, berdasarkan pencarian di aplikasi Alkitab. Ada begitu banyak himbauan atau larangan dari jika kita memperhatikan hal tersebut dengan seksama. Padahal, sebagian dari kita mungkin tidak suka dengan kata ‘jangan’. Seakan-akan dibatasi, dikekang, tidak diberi keleluasaan atau kebebasan.
Manusia cenderung untuk mengikuti hasrat diri. Ada banyak tindak kejahatan yang dilakukan karena terbawa emosi. Tidak sedikit perbuatan yang tidak baik tercipta secara spontan karena reaksi alamiah yang tidak dapat dikendalikan. Karena itulah, Tuhan memperingatkan dengan kata ‘jangan’. Karena Dia tahu seperti apakah manusia ciptaan-Nya ini.
Sebagai yang membuat manusia dengan konsep segambar dan serupa dengan-Nya, Tuhan tidak ingin membuat itu rusak. Maka dari itu, Tuhan menurunkan perintah agar citra manusia tidak menjadi buruk karena kesalahan yang dilakukannya. Semua itu diajarkan sejak zaman Musa membawa bangsa itu keluar dari tanah Mesir.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia semakin berkembang. Begitu pula dengan tingkah lakunya. “Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara manapun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian kemari sebagai pemfitnah.” (ay. 4) Bayangkan, orang yang seharusnya menjadi penolong justru menjadi lawan terdekat.
Janganlah kita menjadi orang-orang yang dikisahkan oleh nabi Yeremia ini. Mereka tidak menjadi sesama yang baik, mereka menodai citra Allah dalam dirinya dengan berbuat jahat. Tuhan Yesus sendiri berpesan, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat. 22: 39) Semua perintah Tuhan, beserta dengan larangannya, adalah untuk membuat kehidupan kita lebih baik di hadapan-Nya. Sehingga benarlah apa yang disampaikan Paulus, “... hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” (Gal. 5: 16)
Sekarang, apa yang akan Anda lakukan? Kiranya yang akan Anda lakukan itu adalah hal-hal yang tetap membawa citra Allah dan menunjukkan kebaikan-Nya. Amin.
DOA SYAFAAT
· Berdoa untuk kesediaan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster.
NYANYIAN PENUTUP
KJ 441: 3-5 KU INGIN MENYERAHKAN
Tentu beban tak tanggal, lenyap serta merta,
dan salib yang kupikul tak jatuh segera.
Kendati demikian, bertambah dayaku,
sebab pengasihan-Nya menopang hidupku.
Setiap aku jatuh, dirangkul ‘ku erat,
tak kunjung dibiarkan anak-Nya tersesat.
Dan Roh-Nya menerangkan kasih-Nya yang besar,
sehingga dalam susah hatiku bergemar.
Kasih-Nya menentukan waktu-Nya yang tepat
memanggil aku pulang, yang rindu dan penat.
Di sorga kusampaikan pujian syukurku,
sebab dib’ri ujian di dalam hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar